SMUGGLING TRAINING & OPERATIONS PROGRAMME (STOP): Operasi INTERPOL Di Bandara Soekarno-Hatta
Dalam rangka menanggulangi kejahatan perdagangan dan penyelundupan manusia, INTERPOL telah melaksanakan operasi yang diberi nama Smuggling Training & Operations Programme atau disingkat dengan nama “STOP” secara bersamaan di 5 negara Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Philipina, Vietnam dan Kamboja.
Di Indonesia, operasi STOP dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten selama 2 (dua) hari pada tanggal 6 dan 7 Februari 2013. Operasi ini adalah kerja sama antara Setjen ICPO-INTERPOL di Lyon, Perancis, NCB-INTERPOL Indonesia dan Ditjen Imigrasi. Sebelum praktek di lapangan, petugas Imigrasi mendapatkan pembekalan dari Setjen ICPO-INTERPOL selama dua hari pada tanggal 4 dan 5 Februari 2013.
Operasi STOP dilaksanakan dengan cara mengecek paspor pejalan yang akan berangkat ke luar negeri dengan menggunakan peralatan INTERPOL, untuk mengetahui apakah paspor yang digunakan merupakan paspor bermasalah yang kemungkinan terkait dengan kejahatan internasional/transnasional dan kejahatan terorganisir, khususnya kejahatan perdagangan dan penyelundupan manusia.
Selama dua hari operasi INTERPOL dilaksanakan di Indonesia, tidak ditemukan paspor bermasalah. (NCB)