Repatriasi WNI Gelombang Pertama dari Myanmar ke Tanah Air

  • Thumbnail
  • Article Image

Divhubinter Polri, Jakarta. Sinergitas dari beberapa Kementerian/Lembaga, antara lain Kementerian Luar Negeri RI, Ditjen Imigrasi, Kedutaan Besar RI untuk Bangkok, dan Polri, berhasil membawa pulang 569 WNI yang menjadi korban TPPO di Myanmar. Mereka pulang ke tanah air menggunakan tiga pesawat charter. Gelombang pertama yang terdiri dari 400 WNI, sampai di Indonesia dengan dua pesawat berbeda yang tiba pada pukul 09.15 WIB dan 11.30 WIB pada Selasa (18/3). Sedangkan satu pesawat lagi tiba pada Rabu (19/3) dengan membawa 169 WNI. Pada pemulangan gelombang pertama turut didampingi oleh Y.M. Rachmat Budiman, Duta Besar RI untuk Thailand, Irjen Pol Dr. Krishna Murti, S.I.K., M.Si., Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri dan Sekretaris NCB Interpol Indonesia serta gabungan personel yang tergabung dalam Tim Satgas Repatriasi WNI .

 

200 WNI yang tiba terlebih dahulu pada pukul 19.15 WIB di Bandara Internasional Soekarno Hatta, disambut oleh para pejabat tinggi, antara lain Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Menteri Luar Negeri, Menteri KP2MI, Menteri PPPA, Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan dan para pejabat terkait lainnya. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Polkam), Budi Gunawan, dalam Konferensi Pers yang diselenggarakan di hari yang sama, mengatakan bahwa proses pemulangan ini adalah wujud dari kehadiran negara dalam melindungi warganya.

Dalam setiap tahapannya, Pemerintah Indonesia melalui Satgas Repatriasi menjalin komunikasi intensif dengan otoritas Myanmar dan Thailand untuk memastikan kelancaran administrasi di kedua sisi perbatasan, baik di Myawaddy, Myanmar dan Mae Sot, Thailand. Pemeriksaan dokumen dan barang bawaan menjadi langkah awal sebelum para WNI diizinkan melintasi wilayah Myanmar menuju wilayah Thailand. Koordinasi ini dilakukan secara ketat untuk memastikan bahwa seluruh WNI yang terdaftar dalam proses repatriasi dapat kembali ke Indonesia. Hal ini sejalan seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri, Sugiono, bahwa koordinasi yang dilakukan tidaklah mudah dalam melakukan upaya evakuasi WNI dari Myanmar.

“Para korban yang mau pulang ini adalah yang sukarela mau pulang, masih ada juga WNI yang berada di Myanmar dan tidak mau pulang, dan mereka mendapat keuntungan walaupun menjadi korban, bahkan kami temui ada yang sudah dipulangkan, tetapi kemudian berangkat lagi” ujar Kadivhubinter Polri, Irjen Pol Dr. Krishna Murti, S.I.K., M.Si., yang turut memberikan keterangan dalam konferensi pers. Irjen Krishna Murti menambahkan bahwa tekong (calo) sudah didata dan dilaporkan ke Bareskrim Polri, yang nantinya akan dilakukan penegakan hukum. 

 

Setelah dilakukan pemeriksaan administrasi di bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Banten, kemudian para WNI tersebut dibawa menuju Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur untuk dilakukan pendalaman di esok hari oleh Satgas. 

 

Pemulangan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dengan memperkuat kolaborasi antar K/L dalam melindungi WNI di luar negeri, sekaligus menunjukkan pentingnya sinergi antar negara untuk menangani kejahatan perdagangan manusia yang melibatkan jaringan internasional. Proses ini juga diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat upaya pencegahan TPPO dan Online Scamming ke depannya.

 

Notices

Lihat Red Notices

Lihat dan cari Red Notices publik untuk orang yang dicari

triangle with all three sides equal

Lihat Yellow Notices

Lihat dan cari Yellow Notices publik untuk orang yang hilang

triangle with all three sides equal