Repatriasi WNI dari Myanmar ke Indonesia
Sebanyak 564 Warga Negara Indonesia Bermasalah (WNIB) akan segera dipulangkan ke tanah air dari Myawaddy, Myanmar, dalam dua gelombang. Repatriasi ini dilakukan melalui kerja sama antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, KBRI Yangon, dan otoritas terkait di Thailand dan Myanmar. Sebelumnya, Atpol Bangkok mengikuti pertemuan di Kantor Kementerian Luar Negeri Thailand yang diikuti oleh semua Kedubes yang warga negaranya bermasalah di Myanmar. Dari pertemuan tersebut, didapat hasil bahwa Pemerintah Thailand siap untuk memfasilitasi proses repatriasi atau kepulangan dari warga negara bermasalah yang berada di Myanmar, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini merupakan bentuk kerja sama Government to Government antara Myanmar dan Thailand.
Setelah itu pada Minggu, 16/03/2025 Tim Divhubinter Polri dan Tim Satgas PWNI melaksanakan rapat dengan Otoritas Thailand dan dilanjutkan rapat internal untuk persiapan logistik penanganan WNI korban TPPO Online Scamming dan pelaksanaan repatriasi terhadap 556 WNI Bermasalah yang akan berlangsung mulai dari tanggal 15 s.d 19 Maret 2025 dari Myanmar via Thailand, yang dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI dan Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Pol Dr. Untung Widyatmoko, S.I.K., M.H.
Saat tiba di Mae Sot, Tim Satgas Repatriasi WNIB mengidentifikasi para WNIB dan memberikan gambaran proses pemulangan dengan menggunakan bus menuju Bandara Don Muang Bangkok kemudian diberangkatkan menuju Jakarta Indonesia. Tanggal 17/03/2025, Tim Satgas Repatriasi WNIB yang bekerja sama dengan otoritas setempat, tepat pukul 08.00 waktu setempat membawa 400 WNIB dengan bus menuju bandara Don Muang dengan pengawalan ketat oleh Tim Satgas Repatriasi, dan pada tanggal 18/03/2025 Tim Satgas Repatriasi juga membawa 156 WNIB dengan bus menuju bandara Don Muang juga untuk diberangkatkan ke Indonesia. Sebagai catatan bahwa pihak Myanmar tidak mengijinkan anggota team menggunakan atribut tanda kesatuan negara asal ataupun atribut nasionalnya pada pakaian yang digunakan.
Pergerakan Repatriasi WNI 17 - 19 Maret 2025 dilaksanakan dalam dua gelombang sbb:
• Gelombang Pertama (17 - 18 Maret 2025) terdiri dari 400 WNI
• Gelombang kedua (19 Maret 2025) terdiri dari 156 WNI
Pada gelombang kedua jumlah WNI yang direpatriasi diperkirakan masih bisa bertambah, mengingat terdapat 10 WNI yang masih ditahan di Kepolisian Hpa An, Myanmar.
WNIB sejumlah 400 orang bergeser dan dikawal dari Mae Sot menuju Bandara Don Mueang Bangkok dengan menggunakan perjalanan darat (Bus) selama 8 (delapan) Jam perjalanan, selanjutnya diterbangkan pada pukul 05.25 waktu setempat dengan menggunakan pesawat charter Air Asia dengan type pesawat B737-900ER dan diperkirakan tiba di Indonesia pada pukul 09.00 WIB. Sesampainya di Indonesia, seluruh WNIB akan ditampung di Asrama Haji, kemudian Kepolisian dan Lembaga terkait lainnya seperti: Kemensos, Bareskrim, BAIS, KPPA akan melakukan pendalaman terhadap para WNIB yang direpatriasi, mengingat ada indikasi bahwa tidak semua merupakan korban, tetapi ada yang terlibat sebagai perekrut. Jika masih ada WNI yang tertinggal, mereka akan dipulangkan menggunakan penerbangan komersial. Untuk 156 orang WNIB lainnya akan diterbangkan pada tanggal 19/03/2025 dari Bangkok menuju Jakarta, Indonesia.
Pemulangan ini juga mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia, dengan penyambutan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI, Menkopolkam RI, Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan RI dan Pejabat K/L terkait untuk gelombang pertama. Pemerintah Indonesia terus berkomitmen melindungi warganya di luar negeri dan memastikan proses repatriasi berjalan lancar serta aman bagi seluruh WNI yang terdampak.
